Gedung Grahadi, Bangunan Pemerintahan dengan Arsitektur Kolonial yang Anggun

Gedung Grahadi ialah satu buah bangunan milik negeri cocok di jantung kota Surabaya yg berlokasi dijalan Pemuda, Surabaya Pusat & berfungsi juga sebagai rumah kediaman resmi Gubernur jatim sekaligus sbg gedung jumpa. Gedung kuno ini dibangun terhadap thn 1795 kepada periode pemerintahan Residen Dirk Van Hogendorps (1794-1798).


Nama Grahadi diambil dari bahasa Sansekerta, Graha & Adi, yg berarti rumah yg berharga & mempunyai derajat yg tinggi. Gedung ini mempunyai dua lantai, bersama luas bangunan induk 2016 m2, bangunan penunjang 4125,75 m2 diatas tanah seluas 16.284 m2. Terhadap lantai I dalam gedung terbagi jadi sekian banyak tempat antara lain ruangan tamu & area rapat Muspida Tingkat I Jawa Timur.

Walaupun berfungsi yang merupakan gedung pemerintahan tetapi gedung yg menaruh tidak sedikit sejarah bersejarah ini akan dikunjungi oleh wisatawan tiap-tiap hri Senin hingga Kamis pukul 08.00-13.00 WIB, hri Jumat pukul 08.00-11.00 WIB, & hri Sabtu pukul 08.00-12.00, terhadap hri Pekan gedung ditutup buat umum.

Kepada awal mula dibangun, gedung ini menghadap ke Kalimas disebelah utara. Faktor ini bertujuan supaya view ke arah sungai dgn perahu-perahu berlayar bisa dinikmati oleh penghuninya sambil minum-minum teh kepada sore hri. Kepada th 1802 gedung ini diubah letaknya menghadap ke selatan seperti nampak waktu ini. Terhadap periode pendudukan Jepang, Gedung Grahadi ialah kediaman Syuuchokan Kaka (Residen). & sesudah proklamasi kemerdekaan diambil alih jadi kediaman resmi Gubernur Provinsi Jawa Timur perdana, merupakan Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo.

Arsitektur Gedung Grahadi kental dgn nuansa kolonial. Terhadap bidang teras disangga empat pilar agung. Tiga pasang pintu jati tinggi berdaun ganda diapit oleh jendela-jendela kaca bening menambah kesan anggun berwibawa. Terhadap beton berkisi di sektor atas balkon dihias relief yg menggambarkan perjuangan rakyat Surabaya semasa revolusi kemerdekaan.